- Alamat : Kampus Karangmalang, Yogyakarta, 55281
- Telp. (0274) 586168 psw. 1216,1276,1289,1292 (0274) 586734 Fax. (0274) 586734
- Help Desk (WhatsApp) : 0895-2919-9119 (Jam Kerja 08.00 - 15.30 WIB)
- website : http://ft.uny.ac.id
- e-mail: ft@uny.ac.id
You are here
UNY Juara III Dynamic Load Bridge Competition
Tim Bimasena 1617 dari UKM Rekayasa Teknologi divisi Rancang Bangun Universitas Negeri Yogyakarta meraih juara III dalam Dynamic Load Bridge Competition yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (26-29/09/2018). Tim ini beranggotakan Wahyu Bagas Prasetyo, Aris Wisnu Prabowo dan Mahsya Polivcha dibawah bimbingan Dian Eksana Wibowo, M.Eng dari Dosen Program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik.
Dynamic Load Bridge Competition adalah sebuah kompetisi antar perguruan tinggi se-Indonesia dalam bidang ketekniksipilan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa khusunya dalam bidang ketekniksipilan untuk merencanakan sebuah prototype jembatan yang efisien, ramah lingkungan, dan sustainable. Kompetisi ini merupakan yang pertama kali dan satu-satu nya di Indonesia dimana menggunakan konsep kendaraan berjalan (dinamis) sebagai alat uji pembebanannya.
Wahyu Bagas Prasetyo salah satu anggota tim menceritakan bahwa dalam kompetisi ini timnya unggul dalam katagori perakitan tercepat dan K3 terlengkap. “Keseluruhan ada tiga puluh an tim perwakilan dari beberapa Universitas di Indonesia dengan ketentuan kompetisi didasarkan atas seleksi tahap awal yang berupa penyusunan proposal perencanaan. Berdasarkan seleksi proposal, 10 tim kemudian mengikuti tahap final pembuatan prototype jembatan.
“Pada babak final kami bersaing dengan UGM, UNDIP, ITS, UI dan lima kampus lainnya yang juga lolos seleksi proposal,” cerita Wahyu.
Wahyu juga menceritakan bahwa sebelum diuji, jembatan diukur dan dicek terlebih dahulu dimensinya. “Pembebanan akan dilakukan dengan beban dinamis (beban berjalan) dengan beban pertama sebesar 10 kg dan selanjutnya secara bertahap sebesar 10 kg sampai dengan beban ultimate 100 kg,” kenangnya.
“Pengujian beban mencapai 10 kg, 20 kg, 30 kg dan seterusnya sampai 100 kg, dengan pengukuran lendutan yang terjadi saat beban berhenti pada tengah bentang jembatan, yaitu ketika nilai lendutan yang tertera pada data logger benar-benar berhenti,” tuturnya.
“Pengujian pembebanan pada prototype jembatan akan dihentikan apabila jembatan mengalami keruntuhan,” bebernya. (hryo)
Bagian dan Sub Bagian
Link Journal
Kontak Kami
Copyright © 2024,