Suguhan “Legenda Minak Djinggo & Damar Wulan” dari Mahasiswa Rias dan kecantikan

Mahasiswa Program Studi Tata Rias dan Kecantikan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta mempersembahkan pagelaran Proyek Akhir dengan mengangkat legenda Minak Djinggo dan Damar Wulan di gedung Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta (11/11-2014). Hurin Cahya Adni, selaku ketua panitia menyampaikan bahwa kisah legenda tersebut dikemas dengan menarik dan moderen sehingga harapannya dapat memicu tumbuhnay ketertarikan utamanya para generasi muda untuk “nguri-nguri kebudayaan”.

Gelaran Proyek Akhir yang dibuka oleh Wakil Rektor I UNY, Wardan Suyanto, Ed.D ini merupakan karya monumental dari mahasiswa Tata Rias dan Kecantikan pada akhir studi mereka. Yuswati M.Pd, Ketua Program Studi (Kaprodi) Rias dan Kecantikan menjelaskan bahwa para mahasiswa benar-benar all out untuk project ini. “Mulai dari mendesain bentuk pagelarannya, merancang dan melaksanakan layaknya Event Organizer profesional sekaligus tentunya mengembangkan sisi akademis sebagai seorang make up artis yakni merancang dan merias tokoh garapannya”, lugas Kaprodi Rias dan Kecantikan FT UNY.

“Tahun ini merupakan Proyek Akhir yang ke-7 dari Prodi Rias dan kecantikan dengan diikuti 25 mahasiswa yang menggarap tiap karakter di dalam cerita Legenda Minak Djinggo dan Damar Wulan”, imbuh Yuswati M.Pd.

Legenda Damarwulan dan Minak Djinggo dari Banyuwangi, Jawa Timur ini terus berkembang menjadi cerita rakyat dengan berbagai versi.

Cerita ini syarat akan pesan moral. Salah satunya adalah “sikap ingkar janji yang akan menimbulkan masalah” seperti sikap janji Ratu Ayu Kencana Wungu yang mengingkari janji untuk dipersuami Joko Umbaran yang telah mengalahkan Kebo Marcuet. Penolakan itulah yang pada kemudian menjadi awal mula peperangan antara Majapahit dan Blambangan.

Dibawah arahan Sutradara, Agus Leyloor, para mahasiswa Rias dan Kecantika FT UNY memberikan sentuhan make up rias karakter untuk pertunjukan drama ini. Pagelaran ini juga menggunakan sistem kompetsisi untuk menentukan sebagai karya make up favorite pilihan penonton yang dimenangkan oleh Maftukhatul Maulina yang menggarap Dewi Anjasmara, anak bungsu Patih Longender dari Majapahit. (hryo)