Prodi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Terakreditasi “A”

Program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta meraih akreditasi “A” berdasarkan SK BAN PT No. 972/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2015. Predikat ini berlaku hingga lima tahun ke depan yakni hingga 2020.
Menurut Dr. Amat Jaedun selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan UNY, proses pemberian akreditasi “A” kepada lembaganya, dimulai semenjak penyerahan portofolio hingga visitasi oleh tim penilai dari BAN-PT yang dilakukan secara maraton pada bulan Juli lalu.
Menurut Amat Jaedun, secara umum akreditasi pada prodi ini berbentuk evaluasi dan penilaian terhadap kapasitas lembaga di bidang akademik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, manajemen SDM, dan lain-lain. Semua didukung dengan adanya fasilitas ruang kuliah, laboratorium dan perpustakaan sangat baik dan memadai di lingkungan Fakultas Teknik UNY.
Amat Jaedun juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pimpinan universitas dan pimpinan fakultas atas dukungan selama proses akreditasi prodi. “Capaian ini merupakan hasil kerja kolektif dari semua unsur prodi baik pimpinan, dosen, karyawan, mahasiswa, maupun alumni”, ucap Amat Jaedun.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada Tim Akreditasi atas kerja kerasnya baik dalam proses penyusunan dokumen akreditasi maupun penyiapan dan pelaksanaan visitasi tim BAN-PT beberapa bulan yang lalu,” jelas Amat Jaedun di kantornya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Agus Santoso, M.Pd., saat ditemui tim Humas FT UNY, berharap bahwa pencapaian ini bisa menjadi semacam cambuk bagi dosen, karyawan dan mahasiswa untuk senantiasa meningkatkan kinerja dan prestasi. “Karena mempertahankan tentunya memiliki tantangan yang lebih berat,” imbuhnya.
“Keberhasilan memperoleh akreditasi “A” ini bukan menjadi titik akhir, tetapi justru menjadi awal perjuangan dalam menjaga reputasi sebagai Prodi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan yang bergengsi”, tutup Agus Santoso.