Pentingnya Sertifikat Kompetensi Bidang Konstruksi

Upaya sertifikasi merupakan jawaban untuk menciptakan tenaga kerja konstruksi yang andal dan berkualitas di Indonesia. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pasal 70 ayat (1) yang mewajibkan setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang jasa konstruksi wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja. Ketentuan tentang penggunaan tenaga kerja bersertifikat sudah ada sejak Undang-Undang Jasa Konstruksi Nomor 18 Tahun 1999, tetapi jumlah tenaga kerja konstruksi yang bersertifikat masih sedikit dan kesadaran pelaku jasa konstruksi pun masih rendah untuk menggunakan maupun menyertifikasi tenaga kerja konstruksinya

Dengan kondisi tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi terus berupaya mengadakan pendampingan dan pelatihan guna memberikan bukti kompetensi melalui sertifikat demi meningkatkan jumlah tenaga kerja konstruksi professional di Indonesia. Salah satu upayanya adalah dengan sosialisasi atau pendampingan pelatihan jarak jauh (Distance Learning) kepada mahasiswa tingkat akhir maupun alumni Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (20/10/2018) oleh Cakra Nagara, Kepala Balai Penerapan Teknologi Konstruksi.

Sosialisasi ini juga merupakan salah satu realisasi Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Fakultas Teknik dengan Balai Penerapan Teknologi Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi PUPR. 

“Pelatihan Jarak Jauh atau distance learning merupakan program pelatihan yang dapat dipelajari oleh peserta didik dimanapun dan kapanpun melalui jaringan internet. Hal ini memudahkan para mahasiswa untuk mendapatkan sertifikasi pelatihan sebagai bekal sebelum memasuki dunia kerja sebenarnya” ujar Cakra.

Cakra juga menjelaskan tentang program pelatihan jarak jauh melalui program SIBIMA singkatan dari Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri Bidang konstruksi. “Program ini bertujuan untuk membangun kompetensi SDM konstruksi nasional sampai ke plosok nusantara,” lanjutnya.

“Di dalamnya terdapat knowledge management, tata cara penggunaan pelatihan jarak jauh yang dapat dipelajari secara mandiri oleh para peserta didik,” ujarnya.

“Diharapkan program ini dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat Indonesia secara terbuka dan cuma-cuma,” lanjutnya.

Wakil Dekan II Fakultas Teknik UNY, Agus Santoso, M.Pd. menyambut baik program pelatihan yang diberikan oleh Kementerian PUPR ini, yang dimaksudkan untuk melatih para mahasiswa agar bisa meningkatkan kompetensi mereka sebelum akhirnya melangkah ke dunia kerja.

“Program ini dapat membekali mahasiswa, lulusan dan alumni agar memiliki sertifikat kompetensi di bidang pelaksana pekerjaan bangunan gedung, pengawas pekerjaan bangunan gedung dan pelaksana pekerjaan jalan dan jembatan, ujar Agus Santoso yang juga dosen Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan. (hryo)