MENAKER RI: Bangsa Indonesia Siap Hadapi MEA

Tiga bulan lagi kita memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA yang sedikit banyak akan mengubah tatanan nilai dalam masyarakat kita, namun saya uakin bahwa bangsa kita telah siap meghadapi MEA”, tutur Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Muhamad Hanif Dhakri, M.Si., saat menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Nasional Jurusan Pendidikan Teknik Mesin di Aula lantai 3 KPLT FT UNY yang dibuka oleh Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. (12/09-2015).

Lebih jauh Menaker RI menjelaskan bahwa MEA merupakan sebuah integrasi global yang berdampak pada derasnya arus manusia, barang & jasa, modal & investasi serta informasi.

“Harusnya kita tidak perlu khawatir mengahadapi itu, asalkan kita siap bersaing dan agar mampu bersaing salah satu kunci utamanya adalah sikap profesionalitas. Sikap tersebut senantiasa harus kita kedepankan sebagai seorang tenaga kerja yang handal dan unggul,” tambah Menaker RI.

Disamping itu, memasuki era keterbukaan ini, yang perlu kita jaga dan pertahankan tentunya jati diri bangsa, yang tak boleh tergerus oleh pengaruh apapun,”, tegas Hanif Dhakri.

Mengaju kepada pengembangan manusia, salah satu paket kebijakan pemerintah khususnya Kementerian Ketenagakerjaan adalah menyiapkan SDM Indonesia yang kompeten melalui  peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja.

Pengembangan SDM berbasis kompetensi melalui lembaga Diklat dan pengembangan karir. “Sehingga UNY, kata Hanif Dhakiri, saya harapkan pula sebagai lembaga pendidikan mampu memfasilitasi pengakuan terhadap kompetensi yang diperoleh melalui pengalaman dan proses panjang  diluar pendidikan formal.

“Pengakuan terhadap kompetensi ini merupakan salah satu hal yang terus kita perjuangkan,” imbuh Hanif Dhakri.

“Salah satu contoh kasus adalah nurse atau perawat kita, ternayata di Jepang mereka di downgrade levelnya kemudian saya dan tim segera berangkat ke Jepang untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat sehingga yang kita kejar adalah penyetaraan pengakuan kompetensi tenaga kerja kita, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional”, cerita Menaker RI

Langkah-langkah lain yang terus kami lakukan dalam menghadapi MEA adalah harmonisasi regulasi ketenagakerjaan, meningkatkan koordinasi antara pemerintah, lembaga diklat dan industri,”, imbuh Hanif Dhakiri.

“Kami juga senantiasa mendorong sektor, kementerian teknis/lembaga untuk menfasilitasi pengembangan standar kompetensi kerja, penjaminan mutu lembaga Diklat, pengembangan program dan kurikulum diklat berbasis KKNI, serta pelaksanaan sertifikasi kompetensi berbasis KKNI,” lanjut Hanif Dhakiri.

“Sektor industri dan asosiasi profesi juga terus kita dorong untuk pengakuan terhadap KKNI,”tegasnya.

Tagline “Ayo Kerja”, yang telah dicanaNgkan Presiden, adalah wujud nyata dari kesadaran kita untuk bersama-sama mencapai cita-cita kemerdekaan di tengah kompetisi global. Maka mari wujudkan kerja produktif, inovatif dan investabel serta  kita menangkan persaingan di kancah regional dan global”, tutup Hanif Dhakiri.