Mahasiswa Prodi Mekatronika Rebut Medali Perak di Asean Skill Competition X di Vietnam

Tangguh Wicaksono, mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika berhasil merebut medali perak di Asean Skill Competition di Vietnam. Setelah melewati persiapan dan training kurang lebih 10 bulan di CIVET Bekasi, Tangguh Wicaksono bersama rekannya Hermawan Andrianto berhasil mengalahkan negara-negara lain di ASEAN dan merebut di posisi kedua untuk bidang keahlian Industrial Control.

ASEAN Skill Competition merupakan kompetisi untuk kompetensi kerja dalam berbagai bidang kejuruan. Kompetisi ini diikuti oleh pemuda-pemudi yang memiliki ketrampilan kerja tertentu yang menjadi wakil dari tiap-tiap negara di ASEAN. Terdapat 25 cabang ketrampilan, dan salah satunya adalah Industrial Control yang merupakan ketrampilan dalam menghasilkan dan merangkai alat-alat control industry untuk membantu proses produksi dari pabrik.

Sebelum berhasil merebut juara di tingkat ASEAN, Tangguh dan rekannya harus berjuang terlebih dahulu melalui seleksi daerah. Lolos dari seleksi daerah dan menjadi wakil Batam di tingkat nasional, dua siswa dari SMK Negeri 1 Batam tersebut juga meraih kesuksesan dengan menjadi peraih medali emas ditingkat nasional. Keberhasilan merebut posisi pertama membuat mereka mewakili Indonesia untuk maju ke tingkat ASEAN.

Pada kompetisi tingkat ASEAN, mereka diminta untuk mengerjakan tiga buah proyek yaitu : Mechanical Assembly, Electrical , dan Programming. Tiga proyek itu untuk membangun sebuah mesin manufacturing dari proses pengumpulan barang yang masih mentah, pemrosesan, assembling hingga proses sortis barang sudah jadi. Penilaian dilakukan dengan ceklist sesuai poin-poin yang harus dikerjakan. Penilaian juga dilakukan oleh ekspert yang dikirimkan oleh masing-masing negara, dengan ketentuan expert tidak bisa menilai hasil peserta dari Negara asalnya sendiri.

Persaingan saat kompetisi berlangsung cukup ketat. Poin yang didapat masing-masing pemenang juga selisih sangat sedikit. “ Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan semua tugas dan proyek dengan baik. Selisih dari Negara Vietnam sebagai perebut medali emas hanya satu, mereka 97 poin  dan Indonesia 96 poin,” ungkap Tangguh yang saat ini masih berada di Semester 1 Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika.   Kecilnya selisih angka cikup menjadi bukti bahwa negara Indonesia pun memiliki kualitas yang baik dan mampu bersaing dengan negara lain.  (meg)