Kemenristek RI Siap BerdayakanTeknologi Tepat Guna Karya FT UNY

Kabid Pemetaan di Asdep IPTEK Masyarakat Kemenristek Republik Indonesia, Syachrial Annas, meninjau langsung teknologi tepat guna karya mahasiswa dan dosen di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (29/01). Agenda ini adalah langkah awal untuk pemberdayaan teknologi tepat guna karya FT UNY yang akan dikelola Kemenristek RI untuk disalurkan ke plosok-plosok daerah demi memenuhi kebutuhan masyarakat luas.

Pada agenda ini FT UNY, mempresentasikan beberapa karya Teknologi Tepat Guna dari jurusan Sipil dan Perencanaan, Mesin, Otomotif, Elektro, Elektronika, Boga, Busana serta Rias dan Kecantika.

Setelah menyimak sesi presentasi, utusan Kemenristek ini langsung meninjau karya-karya dari tiap jurusan di laboraturium dan bengkel. Syachrial nampak puas dengan karya-karya teknologi yang dihasilkan FT UNY. “Saat ini saya sudah mendapat gambaran jelas mengenai potensi dan inovasi yang dimiliki fakultas ini, dan nantinya bila hal-hal lain telah disepakati, Kemenristek siap untuk menjembatani karya-karya ini hingga dapat digunakan masyarakat luas, UKM, maupun pihak industri”, tutur  Syachrial disela-selaobservasialat di bengkel FT UNY.

“Nantinya, bila alat-alat ini telah diproduksi dalam skala besar dengan Kemenristek sebagai penyokongnya, tentunya pihak Kemenristek juga mengharapkan pihak UNYuntuk membantu pula dalam fungsi diseminasi dan edukasi atau pendampingan, sehingga masyarakat didaerah bisa benar-benar mengoptimalkan karya teknologi tersebut”, sambungnya.

“Selain itu, Syachrial juga berpesan agar pada pengembangan inovasi kedepan aspek pengggunaan energi listrik harus benar-benar diperhatikan sehingga alat-alat yang dihasilkan dapat sesuai dengan beban listrik yang dipakai dirumah tangga atu dengan kata lain daya listriknya rendah”, tambah Syachrial.

Kami (Kemenristek) harus selalu hati-hati dalam memberikan karya teknologi, karena harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Jangan sampai teknologi yang disalurkanmalah menjadi beban masyarakat”, ungkap Syachrial.

Kemenristek kata Syachrial, merasa berkewajiban untuk menyajikan hasil penelitian dan rekayasa yang telah dilakukan tiap institusi pendidikan. “Harus diingat, kami bukan memberikan bantuan karena karya yang diberikan bukan bersifat bantuan, karena itu memang hak rakyat”, tutupnya.(hryo)